Selimut kasih ini belum mampu menghangatkan dinginnya kerinduan untuk membahagiakanmu, wahai ayah dan ibunda…
Seribu satu teori kebajikan belum pernah mampu membuat kami menyadari bahwa engkau ada…
Dan betapa kami begitu sibuk melupa diri, menghitung kebaikan diri yang tak pantas. Kemudian lambat sadar, bukti pengorbananmu yang tiada batas …
Begitu tersadar, ternyata kami sudah terlalu jauh berpetualang, sudah banyak adab dan etika yang kami ‘titipkan’ di kampung halaman sana...
Begitu ingat, segalanya telah mengubah diri kami menjadi musuh dari cita-cita kebajikan itu, betapapun indahnya...
Hati kami terlanjur beku dan mati …
Jiwa ini terlanjur gersang dan usang …
Wahai ayah dan ibunda, kini kami sadar, betapa engkau sudah terlalu banyak memaafkan kami. Dan kami yakin, maaf itu masih engkau punya …
sebait rindu yang bertunas
sejengkal lagi kematian akan menjemputku .
tak ada lagi yang berbekas, termungkinkan kecuali tulisan ini .
Alangkah bahagia diri jika kau mendo'akan diriku dalam ampunan ..
Akupun mendo'akan kita agar kita dapat bertemu kelak di jannah-Nya , bersama kita nikamati menatap wajah-Nya dan kelak kita jelang senyuman bidadari edisi spesial ..
Semoga kita dimudahkan ..
....:::sahabatmu yang berusaha hidup untuk Yang Menghidupkannya, dan yang berusaha mati hanya untuk Yang Mematikannya. Sahabamu yang berusaha untuk dengan Dia, Zat dari segala maha, ALLOHU TA'ALA :::....