Laman

..::Ahlan wa sahlan ya ikhwatii fillah::..

sebait rindu yang bertunas

sejengkal lagi kematian akan menjemputku .
tak ada lagi yang berbekas, termungkinkan kecuali tulisan ini .
Alangkah bahagia diri jika kau mendo'akan diriku dalam ampunan ..
Akupun mendo'akan kita agar kita dapat bertemu kelak di jannah-Nya , bersama kita nikamati menatap wajah-Nya dan kelak kita jelang senyuman bidadari edisi spesial ..
Semoga kita dimudahkan ..

....:::sahabatmu yang berusaha hidup untuk Yang Menghidupkannya, dan yang berusaha mati hanya untuk Yang Mematikannya. Sahabamu yang berusaha untuk dengan Dia, Zat dari segala maha, ALLOHU TA'ALA :::....

bilasanya kau lah pemerannya ?

Semburat penuh harap jannah-Nya coba kubagi, pada mu. ketika kususuri pengap kegontaian di rimba kasih tersirat. Pun, senarai cahaya di gelap berkelabat selaksa senyum purnama di ufuk muqaddimah. Itulah kabar hati yang tengah kecupi gundah gulana, hingga kasidah ayat ayat kesedihan hinggapinya. Ku harap kisah yang terajut dari salim a. fillah ini memberi arti spiritual, bukan hanya sekedar rekreasi mental. Dengan keluh kesah, segera kita mulai, BISMILLAH. 

ada apa dengan hati

Dengan bismillah mesra, ku letupkan tinta ini untuk hati yang tengah gundah. Semoga Alloh meridhoi dan menjadikan aku sebagai orang yang ikhlas dalam beramal. Pula semoga dengan hitam diatas putih ini adalah saksi agar aku dapat menatap wajah-Nya kelak. Sahabat,  Terkadang ku dapati dalam episode kehidupan, sering kali kita jumpai kegalauan jiwa. Setengah mati kan kita cari air jernih untuk memutihkan keruhnya hati. Terasakah jika Kau masih gundah? Tenanglah sahabat, dari sudut beranda kalbu, ku bisikkan semilir untaian hikmah padamu bahwa hanya karena Alloh lah, aku mencintaimu. Sehingga tak pelak kugoreskan tinta ini untukku dan untukmu. Pun kiranya tak perlu banyak kata untuk membuatmu terbang menjauhi tulisan sepi ini, dan tak perlu pula sajak bintang berima indah untuk membuatmu punah dari gundah. Tapi di tulisan ini, ada banyak rasa yang akan membuatmu jadi permatanya. Maka tetaplah disini. Buka mata dan hati. Tersenyumlah, karena senyummu adalah indah sejukkan hati.

:::....darimu, ku nanti majas cinta....:::

Bismillah  ketika waktu pagi sepenggalah
aku menyesal, galau tanpa arah
tenanglah jiwa , kan kuceritakan semua
apa sebab ku berduram durja

sahabatku,
aku terpaku di sudut waktu
membaca banyak detak berjarak
tik tak tik tak tik tak

salam ukhuwah

Dengan “Bismillah” lembut ku awali tulisan ini.


Sebenarnya ada hal yang terselip dalam hati yang belum sempat diutarakan kepadamu. Terdapat dalam kitab “Mausuu’atul Aadab Al-Islamiyah” karya Abdul Aziz bin Tathi As sayid Nada bahwa seyogyanya orang-orang yang beriman mengabarkan saudaranya tentang kecintaannya kepada saudaranya tersebut.
“Jika salah seorang dari kalian mencintai saudaranya hendaklah ia memberitahukkan kepadanya bahwa ia mencintainya.” `1`
Bahkan aku dapati bahwa disunnahkan untuk mendatangi rumahnya agar mengatakan hal tersebut. `2`
Dan engkau adalah saudaraku di jalan keimanan. Kau adalah orang – orang sholeh yang menjadi saudaraku. Kau adalah sahabatku. Insya Alloh .
“Sesungguhnya Mukmin itu bersauudara ...” `3`

sholat yuk

Dengan lembutnya bismillah, kuawali paragrap rumpang yang tak bermakna ini. Tidaklah ku berharap dunia beserta isinya melainkan Ridho-Nya lah ku buat tulisan ini. Mengharap teramat dengan jannah-Nya, dapat pula menatap wajah-Nya adalah sebuah kenikmatan tiada tara. Berharap menggapai semua kenikmatan di surga. Minum khamr disana, memakan buah yang manis lagi nikmat , bermandikan sungai bersih lagi jernih dan bisa terhibur dengan adanya sosok wanita bermata jeli, cantik lagi berseri. Ia sangat pemalu dan belum terjamah. Ya, kita harap kita dapatkan ia. BIDADARI edisi SPESIAL. Hmm, semoga kita dimudahkan. Namun kiranya untuk melihat kadar keimanan kita saat ini , pantaskah kiranya kita dapatkannya? Teringat sholat yang kita remehkan.
00—00—00—00—00—00—00—00—00—00—00