Laman

..::Ahlan wa sahlan ya ikhwatii fillah::..

sebait rindu yang bertunas

sejengkal lagi kematian akan menjemputku .
tak ada lagi yang berbekas, termungkinkan kecuali tulisan ini .
Alangkah bahagia diri jika kau mendo'akan diriku dalam ampunan ..
Akupun mendo'akan kita agar kita dapat bertemu kelak di jannah-Nya , bersama kita nikamati menatap wajah-Nya dan kelak kita jelang senyuman bidadari edisi spesial ..
Semoga kita dimudahkan ..

....:::sahabatmu yang berusaha hidup untuk Yang Menghidupkannya, dan yang berusaha mati hanya untuk Yang Mematikannya. Sahabamu yang berusaha untuk dengan Dia, Zat dari segala maha, ALLOHU TA'ALA :::....

untuk adik yang ujian

Ketika awan berarak di taman hati. Dedaunan kering yang runtuh mulai berzikir ala nya. Coba telusuri pengap perjalan. Disini aku tak hanya berdoa mengharap selusur cahaya. Ku pula cari benderang sinar tersirat di rimba kasih. Ku kecapi luka gulana aku tak hanya meratap bila tiba gelombang kepedihan. Aku tak hanya berdiam bila datangnya arus kesedihan. Kucoba pinta pada Sang Maha sambil merenungi ayat ayat kauniyahNya. Di bukit ini adikku, kan kita renungi bersama. Semoga renungan ini menambah kecintaan dan keimanan kita karena Allohu ta’ala.

---000---000---000---



::: Senarai Mutiara kata



Penghormatan kepada pemilik semangat yang tinggi. Merekalah bagian suci dari manusia. Mereka kelompok mulia dan terhormat.Tuntutlah selalu ketinggian. Musa ’alaihissalam dahulu dikhususkan dengan dapat berbicara dengan Alloh. Burung hud hud namanya tercantum dalam surat An Naml ketika mebawa surat kepada ratu bilqis. Seekor semut selamat dari injakan pasukan Sulaiman ’alaihissalam, dengan jerih payah dan kesabaran. Bukankah Rosululloh sholallohu sholallohu ’alaihi wa salam sholat sampai kakinya bengkak. Pernah dilempari batu dan hujatan. Terjun langsung ke peperangan. Sang Bilal bin robbah , terompahnya sudah terdengar di surga karena istiqomahnya ia karena wudhu dan sholat setelahnya. Ketahuilah kemuliaan tidak datang dengan instan. Lantas engkau ingin kemuliaan tanpa keseriusan?



Ketahuilah adikku, matahari berputar, bulan berjalan. Siang malam terus bergantian. Sedang KITA tidur tak sadar. KITA makan , minum , bermain dan melakukan dosa? Kita cepat bosan, tapi malaikat tidak pernah bosan. Kita berputus asa sedang malaikat tiada putus asa. Lalu dengan apa kiranya kita masuk surga?



Sebagian Muhaditstsin buta matanya karena terlalu banyak membaca. Ada ulama yang mati tertabrak hewan ternak karena ia di tengah jalan sedang asyik membaca. Seorang ulama rela berjalan selama satu bulan hanya untuk mencari satu hadits. Mereka tak ada lelah, tak ada bosan hingga tercapainya tujuan. Imam Ahmad bin hanbal berjalan kaki dari Baghdad menuju Shan’a. Namun kita begitu lelah untuk menghafal Qur’an dan do’a. Sekali lagi ku ulang, butuh pengorbanan untuk mencapai sebuah kemuliaan. Lantas kita ingin lulus ujian dengan bermodal KUNCI JAWABAN? Kita ingin lulus ujian namun kita malas belajar? [1]





:::Dimanakah jiwamu yang kurindu



Adikku, tidakkah kita lihat diri yang begitu lalai. Tersesat dalam kemaksiatan dan kemalasan. Dimanakah jiwa yang kurindu darimu. Dimanakah perginya jiwa adikku yang ketika adzan berkumandang, ia langsung datang menyergapnya. Dimanakah adikku yang dulu rajin membaca alqur’an. Apakah nyanyian boyband korea, smash yang cenat cenut dan musik reggea lainnya telah menutup matamu dari berzikir padaNya? Dimanakah adikku yang tiap hari membaca zikir pagi dan petang? Apakah adikku yang dahulu sudah terbuai dengan buku buku tebal, Komik manga dan Majalah remaja sempalan? Tidakkah kita tahu bahwa siapakah kiranya yang mengatur segala sesuatu? Tentulah perkara mudah bagi Allohu ta’ala untuk meluluskanmu dari Ujian Nasional ini atau tidak! Sungguh tidak ada upaya diri kita kecuali atas pertolonganNya. Lantas, apakah masih angkuh jiwa kita untuk beribadah kepadaNya?





:::sebait pesan cinta



Pula tersadari kita ingin dapatkan hidayah, sedang kita malas untuk mendatangi ta’lim. Malas berkumpul dengan orang orang sholeh. Beribadahnya kita hanya ketika mendekati ujian. Pantaskah kiranya diri kita menapak surga? Celaka jiwa kita. ”Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami”[2]. Ibnul Qoyyum dalam ayat ini menyatakn bahwa dalam ayat ini Alloh menggandengkan kata jihad dengan petunjuk. Artinya adalah barang siapa yang semakin besar Kesungguhannya maka akan ia terima semakin sempurna pula hidayahnya. [3]



Wahai jiwa, sedekat apa kita dengan hidayah. Sedang kita adalah orang yang banyak tidur. Jiwa kita terbelenggu oleh kerangkeng nyanyian. Debu debu kotoran masih melekat di pundak kemalasan. Betapa banyak orang tua saat ini yang hatinya tidak tergerak ketika mendengar adzan. Bisa jadi penyebabnya karena ia malas di masa muda. Lantas kita bilang ’muda foya,foya, tua kayaraya, mati masuk surga’ Sok yakinnya kita kalau tua nanti kita masih hidup. Begitu PeDe nya kita katakan kita masuk surga. Celaka jiwa. Tidakkah kita dengar seruan dari sang muadzin ’hayya ’ala falaah’. Mari kita sambut kemenanagan, Kita dekatkan diri kita menjelang , ketika dan pasca ujian. Karena ibadah itu bukan musiman! Camkan!



Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadilah kamu di dunia laksana orang yang asing atau musafir yang sedang bepergian.” Ibnu Umar berkata, “Jika kamu berada di waktu sore jangan menunda-nunda amal hingga pagi hari. Kalau kamu berada di waktu pagi jangan menunda-nunda amal hingga waktu sore. Manfaatkan kesehatanmu sebelum tiba sakitmu. Dan gunakan masa hidupmu sebelum tiba matimu.” [4].





:::Kalimat terakhir

Wahai adikku, niatkanlah ujian nasional ini sebagai momentum kita untuk lebih dekat lagi dengan Alloh. Niatkanlah untuk mengharapa ridho Alloh. Sehingga dengan Ujian Nasional ini harusnya mem buat kita menjadi lebih dekat denganNya. Bukab malah menjauh. Sudah seberapa sering kiranya, sholat shubuh kita kesiangan karena pulang dari bimbel yang larut malam. Seberapa sering kita kita lupa membaca alqur’an karena sibuk membaca LKS dan sebagainya. Kakak, tidak menyuruhmu untuk tidak belajar. Namun yang Kakak harapkan adalah kau serius belajar sembari serius pula perbaiki keimanan. Sungguh bahagia orang tua kalian karena memiliki anak anak seperti kalian, sudah taat beribadah, berprestasi pula di lingkungan akademika.Aku bangga dengan kalian karena Alloh. ^^



Sedang, untuk ujian nasional kita begitu getol mempersiapkan. Mengapa untuk ujian di akhirat nanti kita tak siap menyiapkannya? Sedang kita tahu bahwa kenikmatan surga sangat jauh dibanding kenikmatan dunia. Kunasihatkan ini untukku dan adikku. Semoga kita diberi taufiq oleh Alloh. ALLOHU TA’ALA A’LAM.



Dari kakakmu, yang mencintai orang sholeh meskpun ia belum termasuk didalamnya. Kakakmu yang membenci ahlul maksiat meski ia jauh lebih buruk dibanding mereka. [5]





Selesai diketik , di kosan wisma darus sholihin jogjakarta,

inspirasi ketika di bukit randu dan SMA NEGERI 9 Bandar Lampung





::::footnote



1. Berteduhlah di taman hati : Tarbawi Press : Dr. Aidh Al Qorni , sedikit editing

2. Al Ankabut 69

3. Diambil dari kajian ust. Abdulloh Taslim : Kiat kita Ikhlas , sedikit editing

4. HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6053]

5. Menukil perkataan Ibnul Mubarok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar